Senjata Tradisional Bangka Belitung
Senjata Tradisional Bangka Belitung -
Parang Bangka
Parang adalah senjata tradisional yang banyak dipergunakan oleh
masyarakat Indonesia. Parang juga dapat ditemui di pulau jawa, semisal Golok Banten. Namun parang bangka memiliki keistimewaan atau ciri khas yang membedakan dengan golok Ciomas Banten.
Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan
terutama untuk perkelahian jarak pendek. Walaupun sekilas mirip dengan Golok Banten,
namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot
supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter
sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon
karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
Di Belitung, produksi parang yang terkenal adalah Parang Badau. Hingga
saat ini di tahun 2015, tak banyak yang memproduksi parang badau di
bangka belitung, mereka yang sebagai pengerajin adalah mereka yang
memiliki jejak benang merah pengerajin dari ratusan silam zaman dahulu.
Sehingga, ada parang khusus yang dibuat oleh pengerajin diyakini
memiliki kekuatan supranatural.
2. Senjata Tradisional Bangka Belitung - Kedik
Kedik adalah alat / senjata tradisional
yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan
terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus
berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan
dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini
efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik
biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif
lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil
atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.
Siwar adalah senjata tradisional yang mirip dengan Golok panjang. Siwar
dibedakan dari ukuran panjang dan pendeknya. Ada Siwar yang berbentuk
panjang dinamakan siwar panjang, bentuknya hampir menyerupai mandau Kalimantan Barat, namun ia tidak bengkok. Ukurannya rata, lurus, pipih, ringan jika diayunkan. Kegunaannya untuk pertarungan cepat jarak dekat.
Kemudian ada siwar pendek.
Panjangnya seukuran keris, memiliki ujung yang runcing. Dirancang
khusus memang untuk pertarungan jarak dekat digunakan untuk menusuk
lawan. Bagian tengah memiliki lenkung yang berfungsi untuk merobek.
Siwar jenis ini sangat tajam dan memiliki ketebalan yang tipis.
3. Senjata Tradisional Bangka Belitung - Siwar
Ukuran panjang, ketebalan dan beratnya pun dirancang khusus yang dibuat
tak sembarangan, disesuaikan dengan penggunanya. Keistimewaan lainnya,
ada siwar panjang khusus yang rancang memiliki 2 mata sisi yang tajam
seperti silet yang digunakan memang untuk pertempuran bagi masyarakat
dahulu pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
0 komentar: