Senjata Tradisional Sulawesi Barat
Senjata Tradisional Sulawesi BaratRasanya tak habis-habis kita menjelajah ke Provinsi Sulawesi Barat ini, jika pada artikel yang lalu tentang Provinsi Sulawesi Barat, kita sudah mengenal bermacam-macam kebudayaan seperti lagu daerah bersama alat musik tradisional nya, serta tari-tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat, kini kita akan mengenal salah satu senjata tradisional yang dikenal dari Sulawesi yang tentu saja termasuk Sulawesi Barat didalamnya. Bangsa Indonesia tentu sudah tidak asing dengan istilah senjata badik.
Sejak ratusan tahun
silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan
berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau
kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga
terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda.
Secara umum badik terdiri
atas tiga bagian, yakni hulu (gagang) dan bilah (besi), serta sebagai pelengkap
adalah warangka atau sarung badik. Disamping itu, terdapat pula pamor yang
dipercaya dapat memengaruhi kehidupan pemiliknya.
- Badik Makassar
Badik Makassar memiliki
kale (bilah) yang pipih, battang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung)
yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik Sari. Badik Sari
terdiri atas bagian pangulu (gagang badik), sumpa’ kale (tubuh badik) dan
banoang (sarung badik). Lain Makassar lain pula Bugis, di daerah ini badik
disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja (Bone) dan Kawali Rongkong (Luwu).
- Badik Bugis Luwu
Badik Bugis Kawali Bone
memiliki bessi atau bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar
pada bagian ujung, sedangkan kawali Luwu memiliki bessi pipih dan berbentuk
lurus. Kawali pun memiliki bagian-bagian, seperti pangulu (hulu), bessi (bilah)
dan wanua (sarung). Seperti pada senjata tradisional lainnya, kawali juga
dipercaya memiliki kekuatan sakti, baik itu yang dapat membawa keberuntungan
ataupun kesialan.
- Kawali Lamalomo Sugi
Kawali Lamalomo Sugi
adalah jenis badik yang mempunyai motif kaitan pada bilahnya dan dipercaya
sebagai senjata yang akan memberikan kekayaan bagi pemiliknya. Sedangkan,
kawali Lataring Tellu yang mempunyai motif berupa tiga noktah dalam posisi
tungku dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya berupa tidak akan
kekurangan makanan dan tidak akan mengalami duka nestapa. Itulah sebabnya,
badik ini paling cocok digunakan bagi mereka yang berusaha di sektor pertanian.