Senjata Tradisional Aceh

02.38 Unknown 0 Comments

Senjata Tradisional Aceh

Masyarakat Aceh pada zaman dahulu kala mempergunakan senjata tradisional untuk membantu keperluan hidup mereka seperti berburu, mempertahankan diri dari serangan dan marabahaya yang disebabkan oleh mahluk lain seperti binatang maupun manusia, contohnya bambu runcing yang sangat ditakuti oleh Belanda pada masa kolonial dahulu. Namun pada masa kini, senjata tradisional memiliki fungsi sosial selain sebagai benda pusaka, antara lain sebagai berbagai kelengkapan upacara adat, perlengkapan pakaian adat, alat kesenian dan sebagainya.

Aceh memiliki senjata tradisional yang sangat terkenal. Bahkan salah satunya sudah disusulkan sebagai Warisan Karya Budaya Dunia UNESCO oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh. Berikut ini 3 Senjata Tradisional Aceh yang dikenal di Indonesia :


1. Senjata Tradisional Aceh - Rencong


Rencong adalah senjata tradisional milik masyarakat Aceh yang merupakan simbol identitas diri, keberanian dan ketangguhan suku aceh. Rencong merupakan senjata tradisional yang mulai dipakai pada zaman kesultanan Aceh, yaitu sejak pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Pertama Aceh). Rencong ini selalu ada dan diselipkan dipinggan Sultan Aceh, para Ulee Balang dan masyarakatpun menggunakan Rencong sebagai senjata pertahanan diri. Rencong dikenakan oleh Sultan dan para bangsawan lainnya, biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang digunakan oleh masyarakat biasa terbuat dari kuningan atau besi putih, sedangkan sarungnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau.

Secara umum rencong sebagai senjata tradisional aceh terdiri dari 4 macam, yaitu :
  • Rencong Meucugek (Meucungkek). Meucugek / Cugek merupakan istilah perekat, bentuk  gagang rencong yang dibuat penahan dan memiliki perekat berfungsi untuk memudahkan penggunanya ketika menikankan senjata tradisional ini kebadan lawan/musuh.
  • Rencong Meupucok. Rencong ini memiliki pucuk yang terbuat dari ukiran logal emas diatas gagangnya. Rencong ini biasanya dipergunakan untuk hiasan pada acara resmi yang berhubungan dengan adat dan kesenian.
  • Rencong pudoi, disebut pudoi karena rencong ini memiliki gagang yang pendek dan lurus. Sehingga terkesan belum selesai. Pudoi di Aceh merupakan istilah untuk sesuatu yang dianggap kurang sempurna.
  • Rencong Meukuree, yaitu rencong yang memiliki hiasan pada matanya. Hiasan tersebut bisa berupa gambar ular, lipan, bunga dan lainnya.

You Might Also Like

0 komentar: